DASAR - DASAR OP AMP
Biasakan menyebut sumbernya bila mengutip.
Bagi pembaca yang
mengenyam pendidikan elektronika tentu sudah memahami tentang Op - Amp, tapi
karena blog ini ditujukan kepada penggemar elektronika secara umum maka pembahasan
tentang dasar - dasar Op - Amp dirasa perlu.Dengan mengerti tentang Op – Amp
diharapkan anda lebih memahami dan dapat memodifikasi sesuai kebutuhan terhadap
rangkaian-rangkaian elektronika.
Pada awalnya Op-Amp atau
penguat operasional digunakan untuk melakukan operasi matematika linier.Dengan
teknologi rangkaian terpadu (IC), Op-Amp dalam bentuk kemasan IC menjadi
lebih murah dan mudah digunakan sehingga penerapannya menyebar ke berbagai
bidang elektronika antara lain : Komunikasi, Audio, Keamanan, dan beraneka
macam peralatan elektronika bagi hobyist.
Op-Amp terdiri
dari tiga tahapan dasar yaitu :
1.
Penguat Differensial Impedansi masukan tinggi.
2.
Penguat tegangan dengan penguatan tinggi.
3.
Penguat Keluaran Impedansi rendah.
Simbol Op-Amp Standard.
Masukan (-) merupakan
masukan membalik atau inverting.Bila suatu sinyal diberikan kepada
masukan ini, maka keluarannya akan terbalik 180°.Jadi bila tegangan
masukannya positif maka keluarannya negatif, demikian pula sebaliknya.Bila
masukannya nol, maka akan memberikan keluaran nol juga.Masukan (+) adalah
masukan tak membalik atau non inverting.Bila tegangan masukannya
positif, maka keluarannya positif, demikian juga bila negatif, maka keluarannya
juga negatif.Bila kedua masukan Op–Amp dipakai bersama, maka keluarannya adalah
selisih antara kedua masukan dikalikan dengan faktor penguatan.
Sebuah Op–Amp yang ideal
antara lain mempunyai karakteristik impedansi masukan tak terhingga sehingga
tidak ada daya yang diserap dari sumber yang dihubungkan, impedansi keluaran
nol sehingga tegangan keluaran tetap konstan meskipun beban terhubung singkat,
penguatan tak terhingga, bandwidth tak terhingga, tidak peka terhadap perubahan
catu daya dan temperatur, dan keluarannya tepat nol bila diberi masukan
nol.Tentu saja tidak ada Op–Amp praktis yang ideal, yang dapat dilakukan adalah
membuat Op–Amp dengan karakteristik yang presisi.
Sebuah
Op–Amp praktis antara lain mempunyai karakteristik :
1.
Impedansi masukan yang sangat tinggi.
2.
Impedansi keluaran yang sangat rendah.
3.
Penguatan lup terbuka yang sangat tinggi.
4.
Bandwidth yang sangat lebar.
5.
Relatif tidak terpengaruh oleh perubahan catu daya dan
temperatur lingkungan.
6.
Bila masukannya nol maka keluarannya mendekati nol.
Rangkaian Op - Amp Dasar
Penguat Membalik.
Rangkaian
dasar penguat membalik Op-Amp diperlihatkan dalam gambar di bawah. Penguatan
rangkaian ini adalah :
Tanda
negatif diabaikan dalam perhitungan dan hanya menunjukkan bahwa keluarannya
berlawanan fasa terhadap masukan.
Rangkaian Dasar Penguat Membalik.
Sebagai contoh
:
Bila R2 = 220
K dan R1 = 10 K, maka penguatan Op-Amp adalah :
A = - R2/R1 = - 220K/10K
= - 22
Untuk masukan
sebesar 10 mV maka keluarannya adalah :
Vout = A x
Vin =
- 22 x 10 mV = - 220 mV.
Bila R2 lebih kecil dari
R1 maka Vout lebih kecil daripada Vin, jadi sinyal mengalami peredaman .
Impedansi
masukan dari rangkaian penguat membalik ditentukan oleh R1, jadi dalam contoh
diatas impedansi masukannya sebesar 10 K.
Penguat
tak membalik.
Gambar
berikut ini adalah rangkaian dasar penguat tak membalik.Dalam rangkaian ini
umpan baliknya tetap diberikan ke masukan membalik tetapi masukan yang dipakai
adalah masukan tak membalik.
Rangkaian Dasar Penguat Tak Membalik.
Penguatan dari
penguat tak membalik adalah :
A = 1 +
R2/R1
Bila R2 = 220
K dan R1 = 10 K, maka penguatannya adalah :
A = 1 +
R2/R1 =
1 + 220 K /10 K = 23
Bila
masukannya sebesar 10 mV maka keluarannya :
Vout = A x
Vin =
23 x 10 mV = 230 mV.
Pengikut Tegangan.
Pengikut
tegangan adalah rangkaian dengan penguatan satu dengan keluaran sama dengan
masukannya.Seperti diperlihatkan dalam gambardi bawah ini, rangkaian tersebut
tidak memiliki resistor-resistor seperti rangkaian sebelumnya sehingga nilai
dari R2 adalah nol dan R1 tak terhingga, sehingga akan kita dapatkan penguatan
sebesar satu.
A = 1 +
R2/R1 = 1 + 0/~ = 1
Pengikut
Tegangan Tak Membalik.
Bila
masukan sama dengan keluaran , lalu keuntungan apa yang bisa diperoleh dari
pengikut tegangan ? Karena rangkaian tersebut memiliki impedansi masukan yang
sangat tinggi dan impedansi keluaran yang sangat rendah maka berguna sebagai
penyesuai impedansi dan mengisolasi rangkaian sumber dari rangkaian beban.
Bila diperlukan pengikut tegangan dengan fasa yang
terbalik maka dapat digunakan rangkaian penguat membalik dengan nilai R1 dan R2
yang sama.Tetapi rangkaian tersebut memiliki kelemahan, yaitu impedansi masukan
menjadi berkurang karena impedansi masukannya sama dengan R1.
Penguat Penjumlah.
Dengan
menggunakan rangkaian membalik dan menambahkan resistor pada masukan, kita
dapat membuat penguat penjumlah seperti diperlihatkan pada gambar di bawah.
Tegangan keluarannya terbalik dan merupakan jumlah dari masing-masing perkalian
tegangan masukan dengan penguatannya, atau dapat dinyatakan :
Vout = - {(
V1 x R2/R1a) + (V2 x R2/R1b) + (V3 x R2/R1c)}
Bila nilai
semua resistor sama maka penguatannya satu sehingga keluarannya :
Vout = -
(V1 + V2 + V3)
Penguat
Penjumlah.
Di bawah ini diberikan contoh perhitungan bila
semua resistor bernilai 10 K :
V1 =
0,5 Volt
V2 = 0,75
Volt
V3 =
1,2 Volt
Vout = -
(0,5 + 0,75 + 1,2)
=
- 2,45 Volt
V1 =
1,5 Volt
V2 = -
0,8 Volt
V3 =
0,3 Volt
Vout = - (1,5 + (-0,8) + 0,3)
=
- 1 Volt
Penguat Pengurang.
Kebalikan
dari penjumlahan adalah pengurangan.Op-Amp juga dapat melaksanakan fungsi
tersebut, seperti diperlihatkan gambar berikut ini. Kedua masukan dalam Op-Amp
digunakan dalam rangkaian penguat pengurang.Bila R1 = R3 dan R2 = R4, maka
tegangan keluaran dapat dihitung dengan rumus :
Vout = (V2 –
V1) x R2/R1
Bila nilai
semua resistor sama, maka :
Vout = V2 –
V1.
Penguat
Pengurang.
Berikut ini
beberapa contoh perhitungan bila resistor-resistor bernilai :
R1 = R3 = 10 K
R2 = R4 = 100
K
V1 = 4
Volt
V2 = 5
Volt
Vout = (5 –
4) x 100.000/10.000
=
10 Volt
V1 = 5
Volt
V2 = 4
Volt
Vout = (4 –
5) x 100.000/10.000
=
- 10 Volt
V1 = 4
Volt
V2 = -
3 Volt
Vout = (4 –
(-3)) x 100.000/10.000
=
70 Volt.
Untuk
contoh perhitungan yang terakhir, dalam kenyataannya tidak akan memberikan
tegangan sebesar itu.Pada Op-Amp praktis keluarannya akan terpotong karena
keterbatasan catu daya.
Pembanding (Komparator).
Seperti
namanya, pembanding adalah rangkaian untuk membandingkan dua buah tegangan
masukan.Rangkaian pembanding dasar diperlihatkan pada gambar di bawah ini.Rangkaian
tersebut serupa dengan rangkaian penguat pengurang tetapi menggunakan modus lup
terbuka.Tanpa lup umpan balik, sebuah Op-Amp ideal mempunyai penguatan yang tak
terhingga, sehingga tegangan keluarannya adalah :
Vout = (V2
– V1) x ~
Rangkaian
Pembanding Dasar.
Tentu
saja Op-Amp tidak mampu memberikan tegangan sebesar itu, tetapi akan terpotong
sedikit dibawah tegangan catu daya.Sehingga sedikit perbedaan tegangan di kedua
masukan akan mengayunkan Op-Amp ke dalam saturasi.Arah saturasi keluaran
tergantung dari tegangan di kedua masukannya.Bila tegangan di masukan V1 lebih
positif dibandingkan V2 maka keluarannya menuju saturasi negatif (-Vsat),
tetapi bila sebaliknya maka keluarannya menuju saturasi positif (+Vsat)
seperti dijelaskan dalam perhitungan dibawah ini:
V1 = 1 Volt
V2 = 2 Volt
Vout = ( 2 - 1 ) x ~
= + Vsat
V1 = 2 Volt
V2 = 1 Volt
Vout = ( 1 - 2 ) x ~
= - Vsat
Catu Daya Tunggal
(a)
(b)
(c)
Contoh-contoh rangkaian Op-Amp yang
dioperasikan dengan catu daya tunggal.(a) Penguat membalik, (b) Penguat tak
membalik, dan (c) Pengikut Tegangan
Jammin' Jars Casino App - JSMH Hub
ReplyDeleteJammin 경상남도 출장샵 Jars is 양산 출장안마 the 김제 출장샵 world's first online 양주 출장안마 casino. Join Jammin Jars and you can win big in exciting online 전라남도 출장마사지 casino games, including slots, blackjack,