POWER AMPLIFIER
Rangkaian ini mungkin salah satu yang menarik perhatian anda.Dapat anda lihat bahwa rangkaiannya cukup sederhana tetapi
memberikan kualitas yang baik dan handal.Di bagian output tidak menggunakan
kapasitor penahan tegangan DC ke speaker.Pemakaian
kapasitor di bagian keluaran memiliki kerugian antara lain membatasi respons frekuensi
rendah.Dengan dipakainya catu daya simetris maka keluaran berada pada 0 V DC
sehingga tidak diperlukan lagi kapasitor untuk menahan tegangan DC.Power
amplifier tersebut dapat memberikan daya 70 W pada beban 8 Ohm atau 95 W pada
beban 4 Ohm dengan cacat 0,1 %.
Sinyal masukan diberikan ke penguat differensial yang dibentuk oleh Tr1
dan Tr2.Arus yang melalui penguat differensial dijaga konstan oleh sumber arus
Tr3.Sinyal yang telah diperkuat diambil dari kolektor Tr1 yang kemudian
diberikan kepada Tr4 untuk diperkuat kembali dan selanjutnya diberikan kepada
rangkaian darlington ganda Tr6 sampai Tr9.
Arus stasioner diatur dengan P1.T5 digunakan untuk melakukan kompensasi
terhadap suhu.C5 merupakan kapasitor bootstrap sehingga Tr7 dapat berayun
sampai keadaan jenuh.Transistor akhir yang dipakai di sini tampaknya sangat
kuat, tetapi langkah perlindungan dengan rangkaian pengaman speaker diberikan mutlak
diperlukan.
Pencatu dayanya biasa saja, diperlukan transformator 4 A dengan keluaran
32 V CT.Bila tidak ada transformator 4A gunakan saja yang 5A.Kondensator perata
yang diperlukan berkapasitas 10.000 uF.Sangat dianjurkan pemakaian sekering 3 A
pada saluran catu positif dan negatif.Tr6 sampai Tr9 dipasang pada keping
pendingin dengan C7 dan C8 disolderkan langsung pada Tr6 dan Tr7.Tr6 dan Tr7
dipasang didekat kaki-kaki Tr8 dan Tr9, sehingga perkabelan tidak terlalu
panjang.Pakailah kabel serabut yang cukup tebal terutama untuk hubungan
kolektor dan emitor Tr8 dan Tr9 ke PCB, saluran catu daya, keluaran power
amplifier serta hubungan jaringan listrik ke primer transformator.Keping
pendingin harus bersirip dan di kedua sisi lembaran isolator diolesi pasta
penghantar panas.Untuk beban 4 Ohm, Tr8 dan Tr9 mendisipasikan panas yang lebih
besar.
Untuk menyetel arus stasioner, saluran positif catu daya dihubungkan ke
rangkaian melalui amperemeter.Plus amperemeter dihubungkan ke catu daya
sedangkan minusnya dihubungkan ke rangkaian.Putar P1 sampai mendapatkan harga
80 mA.Sebaiknya P1 diatur pada saat kondisi rangkaian sudah stabil.
Rangkaian Power Amplifier.
Rangkaian Catu Daya untuk Power Amplifier.
Daftar Komponen
:
R1 = 100 K
R2, R3, R7 = 3K3
R4 = 680 Ohm
R5 = 1K8
R6 = 120 Ohm
R8 = 2K2
R9 = 470 Ohm
R10 = 1K5
R11 =3K9
R12, R13 = 330 Ohm
R14, R15 = 100 Ohm
R16, R17 = 1 Ohm/5 W
R18 = 10 Ohm/1 W
P1 = 1 K
C1 = 4,7 uF/50 V
C2, C7, C8 = 330 pF
C3 = 1000 uF/16 V
C4 = 150 pF
C5 = 220 uF/50 V
C6 = 100 pF
C9, C11 = 220 nF
C10 = 100 nF
C12 = 100 nF/400 V
C13, C14 = 10000 uF/63 V (atau 80 V)
D1 = 5V6 (Zener)
B1 = 6A (Penyearah jembatan)
Tr1 – Tr3, Tr5 = BC547
Tr4, Tr7 = BD140
Tr6 = BD139
Tr8 = MJ15003
Tr9 = MJ15004
F1 = 2A
F2, F3 = 3A
T = Transformator daya 4A
S1 = Saklar daya On/Off
No comments:
Post a Comment